Kunjungi Web Site SD Raj Yamuna

Dokumentasi Kegiatan SD Raj Yamuna pada Pentas Budaya Melepas Matahari bersama Dinas Kota Denpasar.

Pages

Wednesday, February 17, 2010

SELAMAT DATANG DI RAJ YAMUNA


SAMBUTAN YAYASAN

Om Swastiastu awignam astu
Jay Jay Shree Yamuna
Manash Janam Sundari Rakhyo Kuch Gamana
Jay Jay Shree Yamuna
= Jayalah Dewi Yamuna
Lukisan Ibu, membuat manusia hidup lebih baik
jangan biarkan kesusahan tinggal .
Jayalah Dewi Yamuna

Selamat Datang Di :

Raj Yamuna bukan sekolah biasa dengan Filosofi Madokin, Mado = Pintu gerbang, Kin = emas, Pendidikan adalah pintu Gerbang Emas, bukan sekolah biasa. Home Of Natural Education & Cultural Centre, Rumah Pendidikan Alami dan pusat Pengembangan Kebudayaan. Pendidikan anak bangsa dengan penanaman, penumbuhan dan pengembangan karakter dan kepribadian anak menjadi Suputra – Putra sesana, cerdas cermat bersahaja berkepribadian yang luhur dipersiapkan menjadi generasi penerus yang bertanggung jawab pada nusa dan bangsa dengan konsep pendidikan : Mengajarkan “ KEBENARAN dengan BENAR “


  1. Berdiri tahun 1979 dengan pokok dan pola berpikir yaitu : Konsep kaliyuga yang diprediksi dimulai dan berkembang pada abad ke 21 adalah Zaman moderen yang identik dengan perkembangan tehnologi super canggih, Globalisasi dengan ciri khas kepentingan yang materialistis yang mendominasi sehingga pengembangan MORAL ter-marginalkan bahkan terinjak-injak tertanam oleh kepentingan yang sangat materialistis. Konsep inilah yang membangun dorongan yang kuat sebagai : VISI dan MISI berdirinya Raj Yamuna School Dunia sudah masuk keambang masalah yang sangat substantial dimana kebenaran dan kejujuran pikiran dan perkataan serta perbuatan sudah harus menjadi kebutuhan pokok ( primair ), tiga roda Tri Hita Karana ; spiritual, kemanusiaan dan lingkungan ( yang terkikis ) harus dikembalikan agar dunia kembali seimbang menjadi empat roda, yang tadinya di kuasai oleh satu roda moderenisasi dan teknologi yang materialistis.
    Untuk itulah kami mengajak untuk bergabung bersama-sama demi terwujudnya masa depan anak-anak kita yang : Sejahtera, aman dan damai lahir dan batin dengan moral spiritual, kemanusiaan serta perduli pada lingkungan.

    Jay Jay Shree Yamuna
    Jayalah Dewi Yamuna

    Om Santhy, Santhy, Santhy OM

    Yayasan


    I Made Okin Adiyana, SE, MT, M.Si




Thursday, February 11, 2010

ALAMAT YANG DAPAT DI HUBUNGI

  1. Perguruan Raj Yamuna : Jln.Sekar No.1A
          Tohpati Denpasar Timur
           Telp. (0361) 462452

    2.   E-mail Perguruan : rajyamuna_rys@yahoo.com
   
    3.   E-mail SD : [email protected]

    4.   E-mail SMP : [email protected]

    5.  E-mail TK  : [email protected]

Wednesday, February 10, 2010

SEJARAH BERDIRINYA

Berdasarkan Akte Notaris No 24 tahun 27 April 2005 oleh pendirinya yaitu ; I Made Okin Adiyana dan Nyonya Nurilhaya Adiyana bersama-sama mendirikan Yayasan Yang diberi nama “ Yayasan Pengembangan Pendidikan Nasional, Kerukunan Keluarga Besar Madokin”, yang bergerak dibidang sosial baik pendidikan maupun sosial lainnya.

Pendiri yang lama bermukin dibeberapa Negara maju terutamanya Negara Jepang sangat tertarik pada perkembangan pendidikan di Negara-negara maju tersebut terutama Jepang, yang berkembang dan pertumbuhan serta kemajuannya sangat-sangatlah pesat sekali. Setelah porak-poranda sehabis perang dunia II, Jepang bangkit dengan mengedepankan pendidikan sebagai komandonya dengan slogan “ KUNI ZUKURI HITO ZUKURI”, artinya membangun bangsa haruslah membangun manusianya, sedangkan pembangunan manusia hanya melalui pendidikan. Pendidikan adalah King Of The King, Raja dari segala-galanya. Namun yang menjadi akar pengamatan pendiri adalah Jepang plus dan minus yaitu, Nilai plus adalah kemajuannya yang sangat drastis disegala bidang termasuk tehnologi, di Asia nomor satu, bahkan hamper di dunia. Tapi yang sangat menarik perhatian adalah nilai minus dampak dari kemajuan Jepang. Dimana niali-nilai dari pendidikan Jepang asli yang konsep agama dan budayanya sanagt kuat dan kokoh selama berratus-ratus tahun, terkikis sedikit demi sedikit hanya dalam hitungan puluhan tahun. Betapa dahsyatnya ilmu pengetahuan yang berakar pada moderenisasi, tehnologi canggih. Dengan tekat dan semangat, sebelum terlambat pendiri pulang kampong dengan bekal semboyan “ Dari pada hujan emas di negeri orang lebih baik hujan batu di negeri sendiri”. Mari membangun bangsa, mengisi kemerdekaan dan yang terpenting mempersiapkan benteng pada Bali yang termasyur dengan sebutan, pulau Dewata, pulau seribu pura, pulau sorga, taksu Bali, Bali adalah Bali, Bali adalah Kahyangan para dewa dan lain sebagainya.
Beranjak dari suatu keyakinan bahwa Bali sama dengan Jepang menerima akibat negative dari modernisasi dan terpanggil oleh rasa pengambdian yang tinggi maka berdirilah; Perguruan Raj Yamuna dengan konsep Pendidikan Hindu, berakar dari Veda. Dengan harapan Bali tidak ingin seperti Negara maju ( Jepang ) termakan oleh modernisasi. Bermodalkan pada ajaran agama Hindu dalam bentuk Yadnya berdirilah Perguruan Raj Yamuna dengan unit sekolah yaitu awalnya Taman Kanak-kanak ( TK ), Sekolah Dasar ( SD ), Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), dan Sekolah Menegah Atas ( SMA ).

Sesuai dengan cita-cita pendirian dan pengambdian pada dunia pendidikan serta Pendidikan Hindu khususnya yang konsep dasarnya Weda, maka dari persiapan dan mulainya Perguruan Raj Yamuna tetap mempergunakan ajaran-ajaran agama, baik dalam berpikir-berucap-dan berlaku.

BAGAN FILOSOFI MADOKIN

ISTRI PERDANA MENTERI JEPANG MENUMBUK "JAJA ULI" DI PERGURUAN RAJ YAMUNA


ISTRI Perdana Menteri Jepang Mrs. Miyuki Hatoyama seakan tahu betul anak-anak Raj Yamuna School sudah menunggu kedatangannya sejak pagi. Usai mengucapkan “terima kasih”, pertanyaan pertama yang diajukannya saat memberi sambutan adalah, apakah anak-anak di sini tidak lapar? Hadirin yang duduk di deretan undangan hanya tertawa. “Ya, saya yakin mereka lapar,” kata Miyuki lagi. Miyuki dijadwalkan hadir pukul 11.00 di Raj Yamuna School, Kamis (10/12).

           Tetapi, istri Yukio Hatoyama ini baru tiba pukul 12.15. Gilirannya memberi sambutan, pukul 12.30. Biasanya anak-anak istirahat untuk makan kudapan pukul 10.00,” ujar salah satu orangtua murid yang hadir di acara tu. Pukul 12.15, jadwal makan siang. “Jelas anak-anak lapar,” katanya. Meski begitu, antusiasme anak-anak menerima kedatangan Mrs. Miyuki Hatoyama yang didampingi istri Duta Besar Jepang Nobuko Shiojiri mengalahkan rasa lapar yang menyerbu. Anak-anak dibagi dalam berbagai kelompok. Ada yang bertugas menyambut di pintu gerbang; mengalungi bunga, menabuh baleganjur, bermain drumband, dan geguntangan.

          Ada juga yang bertugas memasak, menari, mendemonstrasikan keterampilan menggambar, dan menyanyikan lagu berbahasa Jepang.
“Raj Yamuna School sangat bagus karena tidak mementingkan belajar akademis saja, tetapi juga pelajaran lain seperti tarian, musik, dan lagu-lagu,” kata Miyuki. Ia juga terkesan karena di Raj Yamuna School banyak anakanak Jepang belajar di sekolah tersebut dan murid-murid pun belajar bahasa Jepang. Dalam lawatannya ini, Mrs. Miyuki Hatoyama menandatangani prasasti memori kunjungannya ke sekolah yang dinaungi Yayasan Madokin itu.

“Kunjungan Ibu Negara Jepang ini adalah spirit bagi Raj Yamuna School karena lawatannya ini adalah kehendak istri Perdana Menteri Jepang sendiri,” ujar I Made Okin Adnyana, S.E., M.T., M.Si. Ketua Yayasan Madokin.

Sejak didirikan tahun 1979, Raj Yamuna School telah menjalin kerja sama dengan sekolah di Jepang. Tiap tahun, mereka mengadakan pertukaran pelajar dan guru. “Kami mengirim anak-anak yang berusia 9-10 tahun agar orang Jepang tahu, anak-anak usia tersebut pun bisa mandiri,” kata Made Okin.

“Apa nama masakannya?” tanya Mrs. Miyuki saat berhenti di stan masakan capcay. “Capcay?

Apakah seperti masakan di Korea?” katanya lagi. “Ini masakan Cina,” jawab peserta. Miyuki berhenti lama saat di demo membuat jaja uli. Dia terkesan dengan tape ketan dan cara membuat jaja uli. “Ini seperti di Jepang,” ujarnya. Tanpa ragu, ia meminta alu dan menggantikan siswa yang bertugas, menumbuk jaja uli tersebut. “Tolong bahan jajannya dibalik,” pintanya pada siswa yang bertugas.

Saat mengunjungi anak-anak yang mendemonstrasikan keterampilan menggambar, Mrs. Miyuki mendapat kenangkenangan berupa gambar karya siswa. “Ini untuk saya? Terima kasih,” katanya senang. Senang dan bangga juga dirasakan keluarga besar Raj Yamuna. “Akhirnya bisa tidur Pak,” goda salah Satu orangtua murid yang hadir di acara itu pada Okin Adnyana. “Iya, sudah empat hari ini sibuk sekali mengurus persiapan acara,” ujarnya sembari menerima ucapan selamat dari undangan. “Saya lega, akhirnya selesai dengan sukses. Semalam tak bisa tidur memikirkan acara ini, takut ada yang kurang. Saya sempat stres karena sehari sebelumnya, ada yang bertanya pengaturan tempat duduk saat acara. Saya hanya berdoa, mereka bukan orang jahat. Ternyata, mereka intelejen,” kata Suarni, Kepala SD Raj Yamuna usai acara. Raj Yamuna boleh berbangga, karena menjadi satu-satunya sekolah yang dikunjungi istri Perdana Menteri Jepang dalam lawatannya kali ini.

Postingan Terbaru